Tips Meningkatkan Peluang Kehamilan

Hamil dan mempunyai keturunan pasti merupakan impian hampir semua pasangan, tetapi tidak sedikit pula pasangan yang belum dikaruniai keturunan meskipun telah menikah lama. Lalu bagaimanakah cara agar bisa meningkatkan peluang kehamilan? Mari kita bahas bersama.

Ketahui Masa Subur (Ovulasi)

Masa subur atau ovulasi merupakan waktu dimana terjadi pelepasan sel telur dari ovarium yang terjadi setiap satu bulan sekali. Masa ovulasi merupakan waktu terbaik untuk melakukan konsepsi atau pembuahan. Lalu bagaimana cara mengetahui kapan masa ovulasi berlangsung?

Masa ovulasi memang bisa berbeda setiap bulannya tetapi calon bunda bisa memprediksi masa ovulasi dengan cara-cara berikut:

Dihitung dari siklus menstruasi

Siklus menstruasi rata-rata adalah 21 sampai 35 hari. Jika calon bunda memiliki siklus menstruasi yang teratur, maka masa ovulasi dapat dihitung berdasarkan siklus menstruasi yaitu setiap 28 hari.

Cara mudah menghitungnya yaitu tentukan hari pertama menstruasi bulan berikutnya lalu kurangi tanggal tersebut dengan 14 sampai 16 hari. Misalkan siklus menstruasi seorang wanita adalah 25 Mei maka masa suburnya jatuh pada 14 sampai 16 hari sebelumnya, yaitu sekitar tanggal 9 sampai 11 Mei.

Untuk meningkatkan peluang terjadinya pembuahan dan kehamilan maka calon bunda harus mengerti kapan masa ovulasinya, masa hidup sperma, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan konsepsi. Sel telur hanya bisa bertahan maksimal 24 jam setelah ovulasi, maka waktu terbaik untuk pertemuan sperma dan sel telur adalah pada masa ini.

Tetapi apakah pembuahan harus dilakukan tepat saat ovulasi? Memang sebaiknya iya tetapi sperma memiliki masa hidup sekitar 7 hari dan wanita memiliki jendela subur selama 6 hari yaitu 5 hari sebelum ovulasi dan 1 hari saat ovulasi berlangsung, jadi pembuahan bisa dilakukan sejak 5 hari sebelum ovulasi karena sel telur bisa bertemu dengan sperma pada masa tersebut.

Perhatikan suhu basal tubuh

Suhu basal tubuh merupakan suhu terendah tubuh saat tidur, dan bisa diukur ketika bangun tidur pagi sebelum melakukan aktivitas apapun. Suhu basal tubuh ini berkisar antara 35,5 sampai 36 derajat celcius.

Masa subur atau ovulasi ditandai dengan suhu basal mencapai titik terendah lalu perlahan naik sekitar 0,5 sampai 1 derajat celcius hingga mencapai suhu 37-38 derajat celcius sampai masa ovulasi selesai.

Peningkatan suhu tubuh ini terjadi akibat peningkatan hormon progesterone dan sebagai petunjuk bahwa telur sudah matang dan siap dibuahi, oleh karena itu penting bagi calon bunda untuk memiliki grafik suhu basal tubuh agar bisa memprediksi masa ovulasi yang akan terjadi.

Perhatikan perubahan lendir servik

Lendir servik akan mengalami perubahan tekstur dan peningkatan jumlah lendir sejak setelah menstruasi. Masa subur ditandai dengan munculnya lendir servik yang licin, tebal, dan elastis seperti putih telur yang dapat diregangkan dengan jari sekitar 5-7 cm tanpa terputus. Tekstur lendir servik yang seperti ini berfungsi untuk melindungi sperma dan memudahkan sperma menuju rahim calon bunda.

Payudara lebih kencang dan bibir vagina lebih lebar

Menjelang masa ovulasi akan terjadi peningkatan hormon reproduksi, hal inilah yang menyebabkan payudara terasa lebih kencang, seperti bengkak dan teraba nyeri saat disentuh. Selain itu pada masa ini juga terjadi peningkatan aliran darah ke area vagina sehingga bibir vagina menjadi lebih lebar dan lebih sensitif.

Mulut rahim lebih lunak

Tanda lain yang bisa menjadi petunjuk sedang berlangsungnya masa ovulasi adalah dengan meraba mulut rahim. Calon bunda bisa memasukkan jari telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina untuk meraba mulut rahimnya. Saat masa subur mulut rahim akan terasa lebih lunak dan agak tinggi sehingga semakin sulit diraih. Hal ini dikarenakan saat ovulasi terjadi peningkatan alirah darah ke area rahim.

Alat Prediksi Ovulasi

Selain beberapa cara manual untuk memprediksi ovulasi diatas, saat ini sudah terdapat alat prediksi ovulasi yang lebih memudahkan calon bunda untuk memperkirakan masa ovulasinya. Alat prediksi ovulasi ini terdiri dari 2 jenis utama yaitu:

Alat prediksi ovulasi menggunakan urin

Alat prediksi ovulasi menggunakan urin bekerja dengan mendeteksi kadar hormone LH (Luteinizing hormone) dalam urin. Semakin tinggi kadar LH menunjukkan bahwa kemungkinan ovulasi sedang berlangsung semakin besar.

Pemeriksaan menggunakan alat prediksi ovulasi berbasis urin ini tidak boleh dilakukan pada pagi hari karena saat pagi hari hormone LH sering tidak terdeteksi dengan jelas. Jadi waktu terbaik untuk menggunakan alat ini adalah pada siang hari atau awal siang.

Jika terdapat garis yang lebih gelap daripada garis kontrol, hal ini menunjukkan bahwa kadar LH calon bunda lebih tinggi (hasil positif) yang berarti calon bunda sedang berada dalam masa ovulasi dan siap untuk melakukan pembuahan.

Alat prediksi ovulasi menggunakan air ludah

Saat menjelang masa subur maka terjadi peningkatan hormone estrogen. Peningkatan hormon ini menyebabkan terjadinya konsentrasi elektrolit pada air liur. Hal ini yang menyebabkan terbentuknya pola ferning kristal pada air liur yang kering saat pemeriksaan di masa menjelang ovulasi.

Cara menggunakan alat ini cukup mudah yaitu dengan meneteskan air liur pertama di pagi hari saat bangun tidur sebelum makan atau minum apapun diatas kaca pada alat. Setelah mengering atau sekitar 5 menit, silakan tekan tombol LED atau lihat hasilnya menggunakan kaca pembesar, jika terlihat pola ranting atau ferning kristal maka hal tersebut menunjukkan bahwa calon bunda sedang atau akan berovulasi.

Demikian beberpa tips untuk mengetahui masa subur dan meningkatkan peluang kehamilan. Selamat mencoba dan sambut buah hati Anda!